Jika Anda mencoba berkeliling dunia, dapat dipastikan Anda akan sulit menemukan bangunan bata dengan rangka atap kayu dan penutup atap genteng tanah liat seperti yang masih sering kita temui di beberapa daerah di Indonesia. Anda akan menemukan dominasi rangka atap baja ringan dan material pre fabrikasi lainnya pada perumahan, perkantoran, bangunan industri hingga komersil. Beberapa alasan mendasari kenyataan tersebut, termasuk diantaranya adalah tingginya harga material dan tenaga kerja untuk teknologi konstruksi tradisional serta waktu tempuh pemasangan rangka baja ringan yang jauh lebih cepat. Maka tidak berlebihan jika dikatakan bahwa baja ringan akan menjadi trend di masa depan.
Di Indonesia, trend yang mulai booming adalah atap baja ringan, sedangkan untuk dinding masih belum begitu sering ditemukan, kecuali pada beberapa fungsi bangunan tertentu. Jika dibandingkan antara biaya tenaga kerja yang harus dikeluarkan pada bangunan konvensional (dinding bata dan rangka atap non-baja) yang rata-rata membutuhkan waktu 4 – 6 bulan dengan biaya tenaga kerja dari proyek berbasis rangka baja ringan dan material pre fabrikasi dengan rata-rata waktu pengerjaan 6 – 8 minggu, Anda akan mendapatkan bahwa proyek berbasis baja ringan relatif lebih rendah. Proses ereksi yang lebih cepat (karena bobot ringan) adalah salah satu faktor penunjang penghematan biaya. Beberapa studi mengemukakan bahwa total biaya yang dapat dihemat mencapai 30%.
Karena struktur dasar rangka atap baja ringan adalah pre-fabrikasi, maka Anda akan mendapatkan konsistensi kualitas dan kecepatan pemasangan, lebih daripada struktur rangka atap tradisional seperti kayu. Seperti yang pernah kami paparkan pada artikel sebelumnya, bahwa rangka atap baja ringan memiliki banyak kelebihan yang membuatnya makin dilirik oleh para konsumen, yaitu : berbobot ringan, pemasangan relatif mudah dan cepat, tahan terhadap karat, bersifat tidak mudah terbakar, hampir tidak memiliki nilai muai dan susut, serta memiliki proses finishing yang mudah, karena tidak memerlukan pengecatan.
Apakah Baja Ringan Ramah Lingkungan?
Kemudian, pertanyaan tersebut mulai muncul ke permukaan, seiring makin giatnya pemerintah Indonesia mencanangkan program go green pada setiap sektor, termasuk pada sektor industri dan konstruksi. Menurut Green Building Council Indonesia : “Bahan bangunan yang dapat dianggap hijau adalah yang termasuk tumbuhan terbarukan seperti bambu dan jerami, kayu dari hutan yang dikelola secara lestari, dan produk lain yang non-toksik, dapat digunakan kembali, terbarukan atau dapat didaur ulang”. Saat ini, kayu yang dikelola dengan benar makin habis, seiring dengan makin banyak ditemukannya illegal logging. Maka, keberadaan baja ringan dapat dikatakan ramah lingkungan, dimana hanya 30% dari total energi siklus hidup sebuah bangunan yang digunakan selama konstruksi, sedangkan 70% lainnya dikeluarkan selama masa hidup bangunan.
Dari perspektif produksi, industry baja ringan di seluruh dunia secara substansial telah mengurangi konsumsi energi dan polusi. Di Indonesia, kita dapat melihat pada brosur-brosur rangka atap baja ringan yang dikeluarkan oleh beberapa pabrik, dimana baja ringan tersebut telah diberi kode ekolabel, yaitu label yang menjelaskan bahwa produk tersebut adalah ramah lingkungan. Ekolabel sendiri telah dijelaskan oleh pihak Kementrian Lingkungan Hidup Indonesia melalui situsnya (www.menlh.go.id) bahwa pemberian informasi tersebut bertujuan untuk mendorong permintaan dan penawaran produk ramah lingkungan di pasar yang juga mendorong perbaikan lingkungan secara berkelanjutan.
Kemudian jika ditinjau dari fase hidup bangunan (life-cycle), bangunan dengan rangka atap baja ringan menghasilkan efisiensi energi yang cukup tinggi, sekalipun iklim berganti-ganti. Atap baja ringan menawarkan kinerja termal yang sangat baik dibandingkan dengan bahan atap lain. Sifat baja ringan mampu menjaga interior bangunan tetap dingin selama cuaca sedang panas juga mampu menjaga suhu ruangan lebih hangat selama cuaca dingin.
Jika Anda berniat untuk membangun rumah impian Anda, pastikan Anda menggunakan rangka atap baja ringan dengan segala kelebihannya. Bukan hanya sekedar mengikuti trend, namun lebih kepada upaya nyata mewujudkan sustainable environment melalui bangunan.
Popularitas kanopi baja ringan dalam dunia konstruksi makin tinggi. Wajar saja, seperti yang telah kami kupas dalam artikel mengenai model kanopi minimalis baja ringan bahwa kanopi dengan struktur baja ringan mudah dipadukan dengan banyak variasi penutup atap atau genteng. Konsumen... Selengkapnya
Pemasangan atap baja ringan adalah langkah penting dalam membangun atau merenovasi rumah. Atap baja ringan telah menjadi pilihan yang populer karena kekuatan, ketahanan, dan daya tahan terhadap cuaca eksternal. Namun, mencari jasa pasang atap baja ringan murah di Jakarta mungkin... Selengkapnya
Jasa Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan Bogor – Saat membangun suatu bangunan, kira-kira apa yang dibutuhkan selain kerangka bangunannya? Yap, tentu saja rangka atapnya. Tidak lucu ‘kan jika dinding bangunan sudah kuat dan kokoh tetapi ternyata atapnya justru reyot. Hal... Selengkapnya
Belum ada Komentar untuk Struktur Atap Baja Ringan : Trend Bangunan Masa Depan